Selasa, 12 Juni 2012

ANTARAJAWABARAT.com/23/4 - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan optimistis Provinsi Jawa Barat dapat memberikan kontribusi dalam Program Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) yakni mewujudkan surplus beras nasional pada 2014 sebesar 10 juta ton.

"Untuk itu Pemerintah Provinsi Jawa Barat bertekad menggenjot produksi padi tahun 2012 menjadi 12,5 juta ton Gabah Kering Giling (GKG)," kata Ahmad Heryawan, saat menyerahkan bantuan 250 kendaraan roda dua bagi para penyuluh pertanian di Jawa Barat di Kantor Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat, Senin.

Dengan penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT), kata Heryawan, maka diharapkan mampu meningkatkan produktivitas padi di Provinsi Jabar mencapai rata-rata tiga hingga lima ton per hektare.

"Sehingga dengan kondisi tersebut, Jawa Barat mampu menyumbang sekitar tiga juta ton beras bagi program P2BN," ujarnya.

Menurut Heryawan, Provinsi Jawa Barat sebagai sentra produksi padi di Indonesia diharapkan terus memberikan kontribusi yang besar terhadap produksi nasional, tentunya dengan sejumlah upaya dari segala arah guna menggenjot tingkat produksi padi.

Meski demikian, ada sejumlah kendala yang dapat mengganggu capaian target produksi, diantaranya serangan Organisma Pengganggu Tanaman (OPT) dan perubahan atau anomali iklim serta bencana alam.

"Jawa Barat merupakan salah satu provinsi pemasok terbesar bahan pangan nasional, yaitu sekitar 17 hingga 18 persen produksi padi nasional," ujar Heryawan.

Oleh karena itu, pihaknya berharap pada 2012 produksi padi di Provinsi Jawa Barat ditargetkan bisa mencapai 12,5 juta ton GKG.

Heryawan menyatakan berbagai langkah dan upaya sudah dilakukan guna meningkatkan pembangunan pertanian ke depan, selain memacu peningkatan produksi, juga harus diimbangi dengan terus meningkatnya nilai tambah dan pendapatan petani/buruh tani sebagai pelaku utamanya.

Dikatakan, dorongan dan dukungan terhadap sektor pertanian terus ditingkatkan dan juga partisipasi masyarakat tani beserta "stakeholder" dalam berinvestasi di bidang proses produksi pertanian yang demikian besar, memberikan kesempatan usaha yang lebih luas termasuk kualitas peningkatan sumber daya pertanian.

"Diantaranya juga dengan mengoptimalkan kinerja penyuluh pertanian sebagai ujung tombak pembangunan pertanian," ujarnya.

Ia menambahkan, sebagai akselerasi dalam mengatasi kekurangan penyuluh di lapangan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat melaksanakan program rekruitmen Tenaga Harian Lepas (THL) sebanyak 1.000 orang guna melaksanakan tugas pendampingan sekaligus mengamankan program P2BN.

Terkait pemberian bantuan 250 kendaraan roda dua tersebut, pihaknya berharap para penyuluh terus meningkatkan kinerja sebagai pembimbing petani dan fasilitator antara petani dengan para pemangku kepentingan, juga sebagai organisator dan dinamisator para petani di lapangan.

"Penyuluh pertanian harus dapat mendorong generasi muda desa untuk menjadi pelaku utama agribisnis, baik pada sub sektor hulu sampai hilir," kata Heryawan.
from:http://antarajawabarat.com/lihat/berita/37216/provinsi-jabar-siap-dukung-program-p2bn

Tidak ada komentar:

Posting Komentar